Masifnya arus informasi melalui berbagai perangkat digital hari ini tidak serta-merta membuat kebanyakan orang melek literasi dalam mengelola keuangan dengan baik, terutama membiasakan diri untuk menabung. Faktor gaya hidup teramat dominan bagi generasi saat ini dalam memilah informasi yang dijadikan rujukan. Hal itu berpeluang menyebabkan mereka terjebak dengan berbagai pilihan alternatif keuangan instan dan non-syar’i yang menyebabkan lenyapnya motivasi menabung dan berujung pada kasus-kasus kejahatan.

Gaya hidup hedonis memberikan pengaruh besar dalam pengelolaan keuangan. Seseorang yang telah terperangkap dengan pola hidup hedon akan cenderung memprioritaskan tren dan hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan untuk dapat dipenuhi. Apalagi, berkembangnya berbagai varian platform digital sebagai sarana pemasaran produk justru bisa menjadi bumerang, karena seseorang akan terus digiring untuk terus berprilaku boros, konsumtif dan berorientasi pada kesenangan.

Dalam rangka memenuhi gaya hidup hedon yang tak terbendung, banyak orang berusaha mencari dana cepat. Riset terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna pinjol di Indonesia meningkat 3,9% menjadi 8.866.828 orang pada tahun 2024. Bahkan, baru-baru ini Pinjol menjadi salah satu alternatif dalam pembayaran UKT perguruan tinggi. Beberapa waktu lalu pun dihebohkan dengan maraknya “Crazy Rich” dadakan, hasil dari bermain trading. Selain itu, ada pula yang mencari dana cepat untuk modal bermain judi online ditengah tren yang meningkat hingga tembus 100T (PPATK). Dalam memasarkan produk, kredit berbunga seringkali menjadi alternatif agar produk dapat segera dimiliki oleh konsumen. Namun, kehadiran platform-platform digital ini justru menambah masalah kultural, menjerat mereka bahkan bisa melahirkan berbagai bentuk kriminalitas yang sulit dituntaskan.

Melihat fenomena tersebut, layanan Tabungan Cerdas hadir sebagai alternatif syar’i dalam membantu orang-orang agar hijrah dari kebiasaan hedon yang mengacaukan pengelolaan keuangannya menuju gaya hidup islami. Seorang Muslim tentu memiliki orientasi hidup bukan untuk mencari kesenangan semata namun hidup dalam rangka menggapai ridha-Nya. Seorang Muslim berkonsekuensi terikat pada Syariah-Nya, sehingga akan menakar pemenuhan kebutuhannya berdasarkan prioritas wajib, sunnah ataukah perkara mubah seraya meninggalkan yang makruh dan haram. Dengan demikian, dalam pengelolaan keuangan ia akan menaruh tujuan Syar’i. Misalnya, Seorang Muslim akan mengatur keuangannya agar mampu merealisasikan kewajiban zakat, haji, nafkah. Atau mampu menunaikan perkara Sunnah seperti sedekah, wakaf, umrah. Atau juga perkara mubah seperti membeli alat penunjang seperti hp atau laptop.

Tabungan Cerdas menawarkan manajemen aktivitas menabung bukan sekedar sebagai teknik mengelola uang agar sampai pada nominal yang diinginkan pada rentang waktu tertentu. Akan Tetapi, aktivitas menabung di Tabungan Cerdas diharapkan menjadi bagian dari tahapan untuk menunaikan satu amalan syar’i. Sehingga, motivasi seseorang untuk menabung bukan soal membeli sesuatu, namun bisa juga dalam rangka membantu atau dalam rangka beribadah. Hal itu turut didukung dengan berbagai program edukasi Tabungan Cerdas yang terbuka secara umum. Selain itu, Tabungan Cerdas menyajikan kemudahan dalam aktivitas menabung dengan adanya kencleng yang terintegrasi dengan Aplikasi sehingga memudahkan dalam monitoring perkembangan tabungan.